TEMPO Interaktif, San Francisco: @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> Craig Barrett, bos raja prosesor dunia, Intel, mengatakan dunia pendidikan saat ini butuh sentuhan inovasi. Alasan Barrett, dia telah mengunjungi 30 negara lebih dan melihat bahwa perlu sentuhan teknologi agar pendidikan menjadi lebih baik. Barrett mengatakan saat ini 85 persen penduduk usia produktif saat ini hidup di negara berkembang dan dia melihat perlu hadirnya inovasi baru.
"Inovasi itu membutuhkan tiga hal, yakni orang yang pintar, ide yang pintar, dan kolaborasi dari berbagai pihak," kata Barret dalam pidato bertajuk "Inspiring Innovation" dalam pembukaan Intel Development Forum di Moscone Center, San Fransisco, California, Amerika Serikat, Selasa (19/8/2008) waktu Amerika Serikat. Tempo mendapat kesempatan untuk menghadiri forum yang digelar selama tiga hari yang dihadiri puluhan ribu orang. Mereka terdiri atas para analis, ahli komputer, pengusaha, wakil pemerintahan, dan wartawan internasional itu membahas berbagai perkembangan teknologi informasi mutakhir.
Kelas masa depan di mata Barret bukan cuma berisi laptop dan mesin proyektor yang menampilkan pelajaran di papan tulis. Untuk menunjukkan kelas masa depan itu Barrett berbagi panggung dengan Johnny Lee, yang baru saja meraih Ph.D. di bidang Human-Computer Interaction dari Carnegie-Mellon University. Lee menjelaskan bagaimana papan tulis sekolah, kendali jarak jauh Nintendo Wii (Wiimote), dan pena digital bermata infra merah telah mengilhaminya untuk menciptakan sebuah ruang kelas yang interaktif.
Dia menunjukkan bagaimana dengan biaya murah, seorang pendidik dapat membuat mengajar dengan papan tulis menjadi interaktif dan menarik. Karena Wiimote melacak sumber infra meerah, alat itu dapat "menemukan" pena digital. Dengan demikian, seorang guru dapat memakai pena digital itu untuk menampilkan pelajarannya dengan bantuan proyektor, yang memproyeksikan tampilan aplikasi yang dijalankan di komputer.
0 komentar:
Posting Komentar